ANALISIS KEBUTUHAN TELEKOMUNIKASI DALAM JARINGAN

Analisis Kebutuhan Telekomunikasi Dalam Jaringan


>Analisis dan Peninjauan Lapangan
Telepon genggam adalah media telekomunikasi dua arah yang bisa menyampaikan dan merespon informasi pada saat bersamaan
- memudahkan bisnis
- media hiburan dan media sosialisasi
- tak jarang orang tidak hanya memiliki 1 telephon, melainkan 2 atau lebih
- perkembangan ponsel sekarang telah memberikan perubahan perilaku bagi para    penggunanya
- dalam penggunaan ponsel dewasa ini, kita mendapati sisi positif dan negatif

Positif
- menjadikan kita bisa terhubung dengan orang yang jaraknya sangat jauh
- mempermudah kita untuk mengembangkan bisnis kita dan mencari pekerjaan
- untuk warga lanjut usia dapat mengurangi rasa terelisasi dengan mengunakan ponsel dan tidak bergantung pada kunjungan dari orang lain untuk tetap behubungan atau berkomunikasi. Untuk anak-anak dan remaja memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemandirian mereka.

Negatif
- Kepribadian anak : perubahan tingkah laku (malas)
- Kesehatan : menjadikan susah tidur (terlalu sering menjadi kebiasaan)
- Tingkat kehidupan masyarakat : semakin tidak peka terhadap lingkungan(bterjadinya kejahatan )
- Kemalasan
Analisis Kebutuhan Sumber Daya dalam Telekomunikasi
–  Wireline ( Jaringan Kabel )
–  Wireless ( Jaringan Tanpa Kabel )
–  Jaringan dengan modem
–  Jaringan dengan satelit

Jaringan kabel yang dapat digunakan dalam wireless adalah
- kabel coaxial
- twisted pair
- serat optik
Analisis Kebutuhan Perangkat dalam Telekomunikasi
Jenis-jenis kabel:
- kabel coaxial
- twisted pair
- serat optik
- kabel UTP
NIC
Router
Switch
PC
Modem
Antena pemancar

      >Dasar Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
CARA KERJA ROUTER
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
        > Konfigurasi Routing Dasar
a. Hostname
Fungsinya adalah untuk memberi nama pada router
syntax :
router(config)#hostname nama router yang diinginkan
misal nama router yang diinginkan adalah sragen, maka bentuk perintahnya
router(config)#hostname sragen
maka nama router akan langsung berubah menjadi router
router(config)#

b. Enable password
Fungsinya untuk mengaktifkan password pada perintah enable atau saat masuk ke privilege mode
syntax :
router(config)#enable password isi  password yang diiinginkan
misal isi password yang diinginkan adalah cisco, maka bentuk perintahnya
router(config)#enable password cisco

c. Enable secret
Fungsinya untuk mengaktifkan password secret pada perintah enable, fungsinya sama dengan perintah enable password, enable secret memiliki prioritas yang lebih tinggi dalam artian jika enable secret dan enable password sama-sama diaktifkan pada router, yang akan aktif untuk digunakan ketika ingin masuk ke mode privilege adalah isi password pada perintah enable secret, selain itu isi password pada enable secret dalam bentuk terenkripsi.
syntax :
router(config)#enable secret isi-secret yang diinginkan
misal isi secret yang diinginkan adalah class, maka bentuk perintahnya adalah
router(config)#enabel secret class

d. Line console
Mengaktifkan password pada line console, agar hanya orang yang mengetahui/ memiliki password saja yang bisa mengakses router melalui line console. Router hanya memiliki 1 buah line console. Line Console itu jalur atau port yang berfungsi untuk mengakses router saat awal dan tidak memerlukan IP address.
syntax :
router(config)#line console 0
router(config-line)#password isi-password yang diinginkan
router(config-line)#login

e. Line Virtual Terminal
Mengaktifkan password pada line virtual terminal, agar hanya orang yang mengetahui/ memiliki password saja yang bisa mengakses router melalui line virtual terminal atau secara remote akses alias telnet. Router memiliki beberapa buah line virtual terminal (vty).
syntax :
router(config)#line vty 0 4
router(config-line)#password  isi-password yang diinginkan
router(config-line)#login

f. Konfigurasi IP Pada Interface
syntax :
router(config)interface port yang ingin diberikan IP
router(config-intf)ip address Alokasi IP  Subnet mask
misalnya kita ingin memberikan IP 192.168.100.1 dengan Subnet Mask 255.255.255.0 pada interface fa0/0 router, maka konfigurasinya sebagai berikut
router(config)interface fa0/0
router(config-intf)ip address 192.168.100.1 255.255.255.0

      > Konfigurasi Routing menggunakan OSPF
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing otomatis (Dynamic Routing) yang mampu menjaga, mengatur dan mendistribusikan informasi routing antar network mengikuti setiap perubahan jaringan secara dinamis. Pada OSPF dikenal sebuah istilah Autonomus System (AS) yaitu sebuah gabungan dari beberapa jaringan yang sifatnya routing dan memiliki kesamaan metode serta policy pengaturan network, yang semuanya dapat dikendalikan oleh network administrator. Dan memang kebanyakan fitur ini diguakan untuk management dalam skala jaringan yang sangat besar. Oleh karena itu untuk mempermudah penambahan informasi routing dan meminimalisir kesalahan distribusi informasi routing, maka OSPF bisa menjadi sebuah solusi.

OSPF termasuk di dalam kategori IGP (Interior Gateway Protocol) yang memiliki  kemapuan Link-State dan Alogaritma Djikstra yang jauh lebih efisien dibandingkan protokol IGP yang lain. Dalam operasinya OSPF menggunakan protokol sendiri yaitu protokol 89.

  Cara Kerja OSPF

Berikut adalah sedikit gambaran mengenai prinsip kerja dari OSPF:
Setiap router membuat Link State Packet (LSP)
Kemudian LSP didistribusikan ke semua neighbour menggunakan Link State Advertisement (LSA) type 1 dan menentukan DR dan BDR dalam 1 Area.
Masing-masing router menghitung jalur terpendek (Shortest Path) ke semua neighbour berdasarkan cost routing.
Jika ada perbedaan atau perubahan tabel routing, router akan mengirimkan LSP  ke DR dan BDR melalui alamat multicast 224.0.0.6
LSP akan didistribusikan oleh DR ke router neighbour lain dalam 1 area sehingga semua router neighbour akan melakukan perhitungan ulang jalur terpendek.
Konfigurasi OSPF - Backbone Area

OPSF merupakan protokol routing yang menggunakan konsep hirarki routing, dengan kata lain OSPF mampu membagi-bagi jaringan menjadi beberpa tingkatan. Tingakatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan yaitu area.

OSPF memiliki beberapa tipe area diantaranya:

Bakcbone - Area 0 (Area ID 0.0.0.0) -> Bertanggung jawab mendistribusikan informasi routing antara non-backbone area. Semua sub-Area HARUS terhubung dengan backbone secara logikal.
Standart/Default Area -> Merupakan sub-Area dari Area 0. Area ini menerima LSA intra-area dan inter-area dar ABR yang terhubung dengan area 0 (Backbone area).
Stub Area -> Area yang paling "ujung". Area ini tidak menerima advertise external route (digantikan default area).
Not So Stubby Area -> Stub Area yang tidak menerima external route (digantikan default route) dari area lain tetapi masih bisa mendapatkan external route dari router yang masih dalam 1 area.

         >Konfigurasi Routig menggunakan RiP
Sebagai pembukaan di lab dynamic routing ini saya kan mulai dengan lab RIP
(Routing Information Protocol ). Sebenarnya Routing RIP ini sudah jarang
digunakan karena dia pemilihan jalur berdasarkan jarang lompatan terdekat, dan
tidak mempedulikan bandwidth, ditambah lagi maksimal next hop nya cuma 15 Next
Hop. Cara konfigurasi Routing RIP:
Pertama kita akan setting IP pada setiap Router

R0
konfigurasi IP pada Router 0

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

R1
Konfigurasi IP pada Router 1

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

R2
Konfigurasi IP pada Router 2

Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.248
Router(config-if)#no shutdown

Kemudian Kita akan masuk untuk konfigurasi RIP pada setiap Router.kali ini Kita akan menggunakan RIP versi 2

R0
Konfigurasi RIP pada Router 0
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 0.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.10.0
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#no auto-summary


R1
Konfigurasi RIP pada Router 1
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 1.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.20.0
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#no auto-summary

R2
Konfigurasi RIP pada Router 2
Pada konfigurasi kali ini tambahkan network yang terhubung ke Router 2.

Router(config)#router rip
Router(config-router)#version 2
Router(config-router)#network 192.168.30.0
Router(config-router)#network 192.168.40.0
Router(config-router)#no auto-summary

Kemudian Setting IP pada PC Client yang terhubung Ke Router 0 dan Router 2

Client Router 0

Client Router 2





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunikasi pada Jaringan Komputer dan Telepon

Kebutuhan Sumber Daya dalam Jaringan-Dasar Router

Teknologi Komunikasi Data dan Suara